Minggu, 13 Januari 2013

Sebuah Torehan Kisah



 Kisah ini kutorehkan dari kisahku yang belum ku mengerti.
Berawal dari suatu keinginan atau entah apalah, yang aku fikirkan. Pernah aku membanyangkan, karena aku senang berimajinasi. Disuatu hari entah kapan tepatnya aku seperti mengalami apa yang aku rasakan saat ini. Ataukah ini sebuah rahasia dari Allah SWT?
Dan pernahkah aku fikirkan tentang ini semua dalam hidupku?
Seperti yang kan kutorehkan dalam sebuah kisah yang belum ku mengerti ini. Ya, dulu aku pernah berimajinasi, mempunyai seorang ibu, dengan pekerjaan seorang guru?mengapa  demikian? aku fikir dengan ibuku yang guru, aku dapat berbagi kesulitan dalam pelajaran bersama ibuku. Tentunya amatlah menyenangkan ketika ibuku seperti  itu. Atau aku mempunyai adik perempuan, yang nantinya aku akan bermain bersamanya, dapat mendadaninya, atau bercanda bersamanya. Atau aku mempunyai seorang kakak perempuan yang sedang melanjutkan studinya di luar kota. Amatlah bahagia jika aku mempunyai kakak seperti itu. Dapat sharing dengannya. Amatlah bahagia ketika semua itu benar-benar terjadi padaku.
namun apalah daya, kita sebagai hamba-nya tak kuasa menlak kehendak-Nya. Keadaan yang sebenarnya tak seperti demikian itu.
Atau aku lalu menangis, meminta keadaan akan dirubah. Aku tidak seperti itu.Dan yang aku lakukan adalah dengan berimajinasi.Menginjak SMA aku tinggallah di sebuah asrama. Dengan berbagai macam karakter teman yang aku temui disana. sampai suatu hari ku lihatlah seorang sosok ibu. Ya, beliaulah ibu asrama. Dan dulu kesan pertama yang kulihat, aku sungguh merasa takut dengannya. Ya, karena beliau bukan asli dari keturunan jawa. Kehidupanku yang penuh warna telah menghiasi duniaku saat di asrama.
Detik demi detik, Waktu demi waktu berjalan sampai suatu kisah yang mengantarku dapat berkenalan dan berbicara secara langsung dengan sosok ibu. Ya, akhirnya aku dapat tau yang sebenarnya dari sosok ibu. Dan kisah-kisah demi kisah kuceritakan semua. Sampai-sampai beliau memberi nasihat kepadaku. Yang aku kenang adalah nasihat-nasihat dari beliau. Sampai perbincangan tadi membuatku semakin akrab dengan ibu. Aku tak canggung lgi, ketika berbicara dengannya, atau berbagi kisah-kisah tentang pelajaran di sekolah. Sampai semua hal yang membahagiakanpun dapat kurasakan dan kualami. Aku dapat menikmati liburan bersama ibu dan adik perempuanku. Ya, seperti itulah.
Namun, sebuah keakraban itu, aku jalani dengan proses yang teramat panjang dan membekas dihati. Sampai pernah teman-teman di asrama menjauhiku atau mereka membicarakanku. Namun, dari itu semua aku jalani dengan semangat juang menjalani hidup penuh keikhlasan.
Ya, begitulah sebuah kisah yang mengantarku pada sosok ibu dan adik perempuanku.
Waktu terus bergulir merangkai sebuah kisah, ya sebuah kisah yang mempertemukanku dari seorang sosok kakak perempuanku. dan dari dialah aku belajar apalah arti perjuangan hidup. Disuatu liburan aku bersama ibu dan adikku ke sebuah kota mempertemukanku dengannya. Dan aku hanya sebatas tau dari namanya saja. Aku sebenarnya tak pernah terfikir, atau dapat menjadi akrab dengannya. Akan tetapi, aku teringt dengan namanya ya dia seorang mahasiswi yang pernah diceritakan ibu. Dan tepatnya lagi ketika ada sebuah peristiwa yang mengantarkanku lebih mengenalinya. dan disanapn aku smpat sharing dari kisahku itu, ataupun dia, juga begitu. Sampai sebuah cerita, yang terjadi padanya,aku sempat terheran atau hal yang mustahil terjadi. Tak pernah terfikir dengan akal logika. Dari kisah itu, tertorehlah sebuah pertemuan itu semua. Sampai sekarang kisah hidup yang kujalani.
Ya begitulah, sebuah torehan cerita yang belum terungkap dengan akal logikanya. Namun, sejatinya dari sinilah aku dapat diajari sebuah perjalanan hidup dan sejatinya kehidupan itu sudah diatur kehidupan kita. Siapapun kita siapapun keluarga kita, itulah yang terbaik yang dianugrahka-Nya. Karena merekalah yang memberi pelajaran arti hidup. Dan dari itu semua, aku bersaha untuk menghormati semua orang tua, dimanapun itu.